mgmpku

Jumat, 27 Mei 2011

NEGARA


Negara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.

Keberadaan negara
Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.
Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.
Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.

Pengertian Negara menurut para ahli
  • Prof. Farid S.
    Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan.
  • Georg Jellinek
    Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.
  • Georg Wilhelm Friedrich Hegel
    Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
  • Roelof Krannenburg
    Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
  • Roger H. Soltau
    Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
  • Prof. R. Djokosoetono
    Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
  • Prof. Mr. Soenarko
    Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
  • Aristoteles
    Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.
Asal Mula Terjadinya Negara Berdasarkan fakta sejarah
  • Pendudukan (Occupatie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai.Misalnya,Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan tahun 1847.
  • Peleburan (Fusi)
Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru.Misalnya terbentuknya Federasi Jerman tahun 1871.
Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu.Misalnya,Wilayah Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan oleh Austria kepada Prusia,(Jerman).
  • Penaikan (Accesie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur Sungai atau dari dasar Laut (Delta).Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah Negara. Misalnya wilayah negara Mesir yang terbentuk dari Delta Sungai Nil.
  • Pengumuman (Proklamasi)
Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan ditinggalkan begitu saja. Sehingga penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya. Contahnya, Indonesia yang pernah di tinggalkan Jepang karena pada saat itu jepang dibom oleh Amerika di daerah Hiroshima dan Nagasaki.

Sabtu, 07 Mei 2011

UKK TAHUN INI DIMAJUKAN

Siap untuk naik kelas, sesiap posisi barisan upacara.
Hasil rapat MKKS SMA Kabupaten Wonosobo pada hari Selasa, 3 Mei 2011 menetapkan antara lain kegiatan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) dimajukan dari waktu yang telah ditetapkan di dalam Kaldik Dinas Pendidikan Provinsi Jateng. Di dalam kaldik tersebut UKK dimulai pada tanggal 6 Juni 2011, namun dengan pertimbangan agar analisis hasil UKK dan layanan remidi serta pengolahan dan penulisan nilai di rapor dapat terlaksana sebaik-baiknya maka MKKS menyepakati UKK diselenggarakan mulai 30 Mei 2011.
MGMP PKn SMA/MA Kab. Wonosobo menindaklanjuti keputusan MKKS tersebut dengan merencanakan serangkaian kegiatan. Hari Senin tanggal 9 Mei 2011 besok diharap semua MGMP PKn tingkat sekolah mengumpulkan usulan soal beserta kisi-kisinya ke sekretariat MGMP Kabupaten. Selanjutnya tanggal 9 – 13 Mei 2011 tim penyunting akan melakukan proses penyuntingan dari usulan soal yang masuk. Hasil penyuntingan akan dikumpulkan ke MKKS pada hari Sabtu, 14 Mei 2011. Kepada segenap anggota MGMP PKn kita ucapkan “Selamat berkarya, semoga mampu menghasilkan soal UKK yang berkualitas”.

Selasa, 03 Mei 2011

PROGRAM KERJA MGMP PKn TAHUN 2010-2013


Pendidikan Kewarganegaraan di kabupaten Wonosobo pada jenjang pendidikan menengah khususnya SMA/MA  diharapkan semakin menunjukkan kontribusinya dalam pembangunan nasional di sektor pendidikan. Keprihatinan sebagian pihak akan terjadinya dekadensi dan krisis moral memang tidak bisa diingkari karena semakin marak dan tingginya kenakalan remaja. Mengingat remaja adalah calon pemimpin bangsa maka dibutuhkan media antisipasi yang efektif terhadap berkembangnya kenakalan remaja. Remaja yang tangguh dan siap menjadi penerus perjuangan bangsa harus dapat dicetak antara lain dengan pemberian pelajaran PKn.

Kepengurusan MGMP PKn SMA/MA kabupaten Wonosobo secara bertahap berusaha menjawab tantangan krisis moral tersebut. Sebagai tahap awal adalah dengan meningkatkan solidaritas dan soliditas keanggotaan untuk meningkatkan profesionalitas guru.  Program kegiatan yang telah disepakati bersama pada kegiatan MGMP beberapa waktu lalu adalah berikut ini.
PROGRAM KERJA MGMP
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SMA/MA KABUPATEN WONOSOBO
2010 - 2013

VISI:
DENGAN SOLIDARITAS KITA TINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU

MISI:
1.      Melaksanakan musyawarah secara terprogram dan mantap
2.      Meningkatkan kemampuan diri daIam proses beIajar mengajar
3.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
4.      Mempererat jiwa kekeluargaan anggota

A.    PROGRAM KERJA BIDANG UMUM
TUJUAN :
1.      Pada tahun 2010/2011 semua guru mapel PKn SMA/MA sekabupaten Wonosobo            masuk menjadi anggota aktif MGMP PKn SMA/MA Kabupaten Wonosobo.
2.      Pada tahun 2010/2011 semua pengurus MGMP dapat menjalankan fungsi sesuai             dengan bidang kepengurusan masing-masing.

SASARAN :
  1. Pada tahun 2010/2011 terdata semua guru mapel PKn SMA/MA sekabupaten             Wonosobo.
  2. Pada tahun 2010/2011 tersusun deskripsi tugas masing-masing bidang kepengurusan.

LANGKAH-LANGKAH :
SASARAN 1 :
a.     Mendata guru PKn SMA/MA sekabupaten Wonosobo bulan Desember 2010.
b.     Mengundang semua guru PKn SMA/MA sekabupaten Wonosobo pada bulan Desember 2010.
c.     Melengkapi biodata semua guru PKn SMA/MA sekabupaten Wonosobo pada              bulan Desember 2010.

SASARAN 2 :
a.     Merumuskan visi dan misi MGMP pada bulan Desember 2010.
b.     Membuat pedoman tugas pokok masing-masing bidang kepengurusan pada bulan Desember 2010.
c.     Menyosialisasikan pedoman tugas pokok masing-masing bidang kepengurusan pada bulan Januari 2011.


B.     PROGRAM KERJA BIDANG SEKRETARIATAN
TUJUAN / SASARAN :
 Menyusun hal-hal yang berhubungan dengan kesekretariatan / administrasi secara tertib.

LANGKAH-LANGKAH :
  1. Membuat buku notulen hasil rapat pada setiap pertemuan MGMP.
  2. Membuat daftar anggota dan daftar nomor telepon anggota MGMP. 
  3. Membuat SK kepengurusan MGMP PKn Kabupaten Wonosobo periode 2010/2013.
  4. Menyusun buku absensi anggota.
  5. Menyusun buku agenda surat.
  6. Menyelenggarakan kegiatan MGMP sesuai jadwal.

C.     PROGRAM KERJA BENDAHARA MGMP PKn
TUJUAN :
Menyusun hal-hal yang berhubungan dengan kebendaharaan MGMP PKn.

LANGKAH-LANGKAH :
  1. Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan MGMP PKn.
  2. Mengeluarkan biaya biaya untuk keperluan MGMP PKn.
  3. Menerima masukan keuangan.
  4. Mengkoordinasikan kegiatan sosial anggota MGMP.

D.    PROGRAM KERJA BIDANG BINA PROGRAM
TUJUAN :
Meningkatkan kompetensi pedagogis dan profesional guru PKn SMA/MA Wonosobo.

SASARAN :
Meningkatkan kepercayaan diri guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

LANGKAH-LANGKAH :
  1. Sosialisasi program (2010/2011).
  2. Seminar:
    1. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran: Silabus, RPP, KKM, Evaluasi (2010/2011)
    2. Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran PKn (2011/2012)
    3. Model Pembelajaran PKn (2012/2013)
  3. Pelatihan pembuatan perangkat mengajar tiap satu semester pada awal semester.
  4. Peer teaching atau model pembelajaran.
  5. Pembuatan media pembelajaran
  6. Studi banding (2011/2012).
  7. Evaluasi


E.     PROGRAM KERJA BIDANG PENGEMBANGAN SUBSTANSIAL
TUJUAN :
  1. Membuat pedoman atau panduan materi PKn dari kelas X s.d XII.
  2. Membuat standar penilaian hasil evaluasi belajar dari kelas X s.d XII.

SASARAN:
  1. Penentuan materi pokok dan uraian materi pokok PKn (Februari – April 2010).
  2. Menyusun soal-soal ulangan/ujian bersama.

LANGKAH-LANGKAH:
  1. Penentuan uraian pokok dan materi pokok PKn :
a)      Menyamakan uraian materi pokok PKn.
b)      Sosialisasi perkembangan materi PKn yang baru.
  1. Menyusun kisi-kisi ulangan bersama (UAS dan UKK) pada pertengahan semster yang bersangkutan.



F.      PROGRAM KERJA BIDANG PUBLIKASI
TUJUAN :
Untuk meningkatkan eksistensi MGMP PKn SMA/MA sekabupaten Wonosobo.

SASARAN:
  1. Mengadakan hubungan kerjasama antarMGMP SMA/MA sekabupaten Wonosobo.
  2. Mengadakan hubungan dengan instansi terkait.
  3. Mengadakan studi banding dengan MGMP daerah lain.
  4. Mengadakan kegiatan sosial MGMP internal maupun eksternal.

LANGKAH LANGKAH:
  1. Pendekatan pada instansi / perusahaan / organisasi.
  2. Pendekatan ke penerbit.
  3. Pelaporan pertanggunjawaban program


Minggu, 01 Mei 2011

SELAMAT MEMPERINGATI HARDIKNAS



Hari ini, Senin Kliwon, 2 Mei 2011 bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS). Sebagai bangsa yang besar tentu kita harus memahami sejarah dan menghargai pahlawan. Melalui jasa para pahlawan  Tuhan membuka kesadaran hati bangsa kita akan pentingnya pendidikan dan mampu memperjuangkan agar pendidikan mampu membawa bangsa ini semakin maju, mandiri dan sejahtera lahir dan batin.
Salah satu tokoh sejarah perjuangan bangsa kita yang sangat berperan memajukan bangsa Indonesia adalah Ki Hadjar Dewantara. Karena besarnya jasa beliau terutama di bidang pendidikan maka pemerintah menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Berikut sekelumit kutipan dari Wikipedia tentang perjalanan hidup beliau.
==รจ>>>
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun[1]; selanjutnya disingkat sebagai "Soewardi" atau "KHD") adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998.[2]
Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959)[3].
Masa muda dan awal karier
Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Ia menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial.
Aktivitas pergerakan
Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kongres pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya.
Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker (DD). Ketika kemudian DD mendirikan Indische Partij, Soewardi diajaknya pula.
Als ik eens Nederlander was
Sewaktu pemerintah Hindia Belanda berniat mengumpulkan sumbangan dari warga, termasuk pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari Perancis pada tahun 1913, timbul reaksi kritis dari kalangan nasionalis, termasuk Soewardi. Ia kemudian menulis "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" atau "Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga". Namun kolom KHD yang paling terkenal adalah "Seandainya Aku Seorang Belanda" (judul asli: "Als ik eens Nederlander was"), dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan DD, tahun 1913. Isi artikel ini terasa pedas sekali di kalangan pejabat Hindia Belanda. Kutipan tulisan tersebut antara lain sebagai berikut.
"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya".
Beberapa pejabat Belanda menyangsikan tulisan ini asli dibuat oleh Soewardi sendiri karena gaya bahasanya yang berbeda dari tulisan-tulisannya sebelum ini. Kalaupun benar ia yang menulis, mereka menganggap DD berperan dalam memanas-manasi Soewardi untuk menulis dengan gaya demikian.
Akibat tulisan ini ia ditangkap atas persetujuan Gubernur Jenderal Idenburg dan akan diasingkan ke Pulau Bangka (atas permintaan sendiri). Namun demikian kedua rekannya, DD dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan akhirnya mereka bertiga diasingkan ke Belanda (1913). Ketiga tokoh ini dikenal sebagai "Tiga Serangkai". Soewardi kala itu baru berusia 24 tahun.
Dalam pengasingan
Dalam pengasingan di Belanda, Soewardi aktif dalam organisasi para pelajar asal Indonesia, Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia).
Di sinilah ia kemudian merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. Dalam studinya ini Soewardi terpikat pada ide-ide sejumlah tokoh pendidikan Barat, seperti Froebel dan Montessori, serta pergerakan pendidikan India, Santiniketan, oleh keluarga Tagore. Pengaruh-pengaruh inilah yang mendasarinya dalam mengembangkan sistem pendidikannya sendiri.
Taman Siswa
Soewardi kembali ke Indonesia pada bulan September 1919. Segera kemudian ia bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman mengajar ini kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.
Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang mendukung"). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Tamansiswa.
Pengabdian di masa Indonesia merdeka
Dalam kabinet pertama Republik Indonesia, KHD diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia (posnya disebut sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan) yang pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Pada usia 70 tahun, tepatnya tanggal 26 April 1959, ia meninggal dunia di Yogyakarta.
Semoga jasa baik KHD selalu bisa diterima sebagai amal kebaikannya dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya.